Upper Intermediate vs. Advance: Apa yang Bikin Beda?

Kalau kemarin kita udah bahas basic dan intermediate, sekarang kita bakal bahas tingkat upper intermediate dan advance. Kira-kira seperti apa ya? Yuk, simak artikel berikut!
Upper Intermediate Vs Advance
Upper Intermediate Vs Advance

Kalau kamu lagi belajar bahasa Inggris, pasti udah sering dengar istilah upper intermediate dan advance. Kedua level ini sama-sama udah tinggi, tapi apa sih sebenarnya yang bikin beda? Yuk, kita bahas dengan gaya santai!

1. Kosa Kata (Vocabulary)

Di level upper intermediate, kamu udah punya kosa kata yang lumayan luas. Kamu bisa ngerti percakapan sehari-hari, artikel, dan film tanpa terlalu banyak kesulitan. Tapi, kadang-kadang masih ada beberapa kata yang bikin kamu mikir, “Hmm, itu artinya apa ya?”

Sedangkan di level advance, kosa kata kamu lebih kaya dan spesifik. Kamu udah bisa pakai kata-kata yang lebih abstrak atau teknis. Jadi, nggak cuma ngerti percakapan biasa, kamu juga bisa nangkep istilah-istilah yang jarang dipakai di keseharian.

Contoh kalimat:

  • Upper Intermediate:
    “I’m looking for a job in marketing, I’ve studied it before and I know the basics.”
    (Saya sedang mencari pekerjaan di bidang pemasaran, saya pernah belajar tentang itu dan tahu dasarnya.)
  • Advance:
    “I’m seeking a position in strategic marketing, particularly in digital campaigns that involve complex data analysis.”
    (Saya mencari posisi di pemasaran strategis, terutama dalam kampanye digital yang melibatkan analisis data yang kompleks.)

2. Kemampuan Berbicara (Speaking)

Kalau kamu ada di level upper intermediate, kamu udah bisa ngobrol dalam bahasa Inggris dengan lancar di berbagai situasi. Tapi, kadang-kadang masih perlu mikir dulu buat nyusun kata-kata, terutama kalau topiknya agak berat atau formal.

Di level advance, ngobrol pakai bahasa Inggris udah kayak air mengalir! Kamu bisa langsung berbicara tanpa perlu banyak mikir, bahkan dalam diskusi yang serius atau topik-topik abstrak.

Contoh kalimat:

  • Upper Intermediate:
    “I think we should improve the website because it’s a bit slow and doesn’t look modern.”
    (Menurut saya, kita harus meningkatkan situs web ini karena agak lambat dan tidak terlihat modern.)
  • Advance:
    “I strongly believe that optimizing the website’s performance and redesigning its user interface would significantly enhance user experience and retention.”
    (Saya sangat yakin bahwa mengoptimalkan kinerja situs web dan mendesain ulang antarmuka penggunanya akan secara signifikan meningkatkan pengalaman pengguna dan retensi.)

3. Pemahaman Mendengar (Listening)

Di level upper intermediate, kamu udah bisa ngerti film, berita, atau podcast dalam bahasa Inggris, tapi mungkin masih perlu memperhatikan lebih teliti kalau pembicaranya cepat atau aksennya beda dari yang biasa kamu dengar.

Sementara di level advance, hampir semua percakapan, apapun aksennya, bisa kamu pahami. Bahkan kalau pembicaranya ngomong super cepat atau pakai istilah teknis, kamu tetap bisa mengikuti tanpa kesulitan berarti.

Contoh:

  • Upper Intermediate: Bisa paham percakapan sehari-hari dalam film atau podcast, tapi mungkin butuh waktu buat ngerti aksen yang nggak biasa.
  • Advance: Bisa paham hampir semua jenis percakapan, bahkan yang pakai istilah teknis atau aksen yang berat.

4. Menulis (Writing)

Kalau udah di level upper intermediate, kamu udah bisa nulis esai, email, atau teks lainnya dengan struktur yang baik. Tapi, masih ada kesalahan kecil di grammar atau pemilihan kata yang kadang bikin tulisan jadi kurang halus.

Di level advance, tulisanmu udah terlihat sangat lancar dan nyaris tanpa kesalahan. Kamu bisa menulis dengan variasi kalimat yang lebih kompleks dan tahu kapan harus pakai gaya formal atau informal.

Contoh kalimat:

  • Upper Intermediate:
    “I enjoyed reading your report, but I think there are some parts that could be clearer.”
    (Saya menikmati membaca laporan Anda, tapi saya rasa ada beberapa bagian yang bisa lebih jelas.)
  • Advance:
    “Your report was insightful, though I would suggest elaborating on certain sections to enhance clarity and ensure coherence.”
    (Laporan Anda sangat informatif, namun saya menyarankan untuk memperluas beberapa bagian untuk meningkatkan kejelasan dan memastikan kohesi.)

5. Gramatika (Grammar)

Di level upper intermediate, kamu udah paham tata bahasa dasar dan bisa pakai tenses yang umum tanpa banyak masalah. Tapi, kalau udah masuk ke struktur yang lebih kompleks, misalnya subjunctive atau inversion, kadang masih bisa bikin pusing.

Di level advance, kamu udah mahir pakai grammar yang lebih rumit tanpa harus berpikir panjang. Kesalahan grammar hampir nggak ada, dan kamu udah paham nuansa dari setiap aturan yang dipakai.

Contoh kalimat:

  • Upper Intermediate:
    “If I knew the answer, I would tell you.”
    (Kalau saya tahu jawabannya, saya akan memberitahumu.)
  • Advance:
    “Had I known the answer, I would have informed you immediately.”
    (Seandainya saya tahu jawabannya, saya akan memberitahumu segera.)

Kesimpulannya, di level upper intermediate, kamu udah bisa berkomunikasi dengan lancar dan paham banyak hal, tapi masih ada beberapa batasan dalam hal kelancaran dan kompleksitas. Sedangkan di level advance, kamu udah bisa pakai bahasa Inggris dengan sangat baik, hampir seperti penutur asli, tanpa banyak kesalahan dan dengan fleksibilitas tinggi di berbagai situasi.

Jadi, apa kamu udah siap naik ke level advance? Let’s keep learning and leveling up!

https://feekampunginggris.com/blog-kampung-inggris-pare-fee-center/

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *