English for Storytelling: Tips Biar Deskripsi Ceritamu Makin Hidup

Kepikiran deskripsi cerita kalian yang gitu-gitu aja? Mending baca artikel ini terus kembangin cerita kalian jadi lebih menarik!
Thubmnail Blog (21)

English for Storytelling

Nulis cerita yang bikin pembaca serasa ada di dunia yang kamu ciptain itu nggak gampang, tapi juga nggak mustahil. Kuncinya ada di deskripsi! Nah, biar deskripsi tempat, emosi, atau kejadian di ceritamu makin vivid alias jelas dan hidup, kamu perlu tahu cara milih kata sifat (adjectives), kata kerja (verbs), dan adverb yang powerful. Yuk, simak tips santainya!

1. Pilih Kata Sifat yang Spesifik dan Berkesan

Yang pertama dalam English for Storytelling: Kata sifat itu kayak bumbu. Kalau terlalu umum, ceritamu bakal hambar. Hindarin kata kayak nicegood, atau bad. Sebaliknya pilih yang lebih detail dan kuat.

  • Contoh Tempat:
    • Umum: The house was old. (Rumah itu tua.)
    • Kuat: The house was dilapidated, with crumbling walls and creaking floorboards. (Rumah itu reyot, dengan dinding yang retak dan lantai kayu yang berdecit tiap kali diinjak.)
  • Contoh Emosi:
    • Umum: She was sad. (Dia sedih.)
    • Kuat: She was devastated, her shoulders trembling with silent sobs. (Dia hancur, bahunya gemetar, menahan isak tangis yang tertahan.)

Tips:

  • Gunakan kata sifat yang memancing imajinasi pembaca, seperti majestic, eerie, shimmering, pungent.

2. Pakai Kata Kerja Aktif yang Kuat

Kata kerja itu motor cerita. Kalau pakai kata kerja yang biasa aja, ceritamu bakal terasa datar.

  • Contoh Kejadian:
    • Umum: The wind was strong. (Anginnya kencang.)
    • Kuat: The wind howled through the narrow alleys, rattling windows and tearing leaves from the trees. (Angin menderu lewat gang-gang sempit, menggoyang jendela dan mencabik dedaunan dari pohon.)
  • Contoh Aksi:
    • Umum: He walked across the room. (Dia berjalan masuk ke ruangan.)
    • Kuat: He stomped across the room, his boots echoing with each heavy step. (Dia menghentak masuk ke ruangan, sepatunya berderap keras di lantai.)

Tips:

  • Pilih kata kerja yang membawa emosi atau suasana, seperti stagger, dart, gaze, clutch.

3. Gunakan Adverb Secukupnya, Tapi Tepat Sasaran

Adverb bisa bikin deskripsimu lebih detail, tapi jangan kebanyakan biar nggak terasa berat.

  • Contoh Tempat:
    • Umum: She spoke quietly. (Dia bicara dengan pelan.)
    • Kuat: She spoke barely above a whisper, her voice trembling with fear. (Dia bicara nyaris berbisik, suaranya bergetar karena takut.)
  • Contoh Kejadian:
    • Umum: The car moved fast. (Mobilnya melaju cepat.)
    • Kuat: The car sped recklessly down the highway, its tires screeching at every sharp turn. (Mobil itu melaju kencang tanpa kendali, bannya berdecit di setiap tikungan tajam.)

Tips:

  • Gunakan adverb seperti reluctantly, eerily, frantically, deliberately untuk menciptakan mood.

4. Libatkan Semua Indra untuk Meningkatkan Imajinasi

Deskripsi bakal lebih kaya kalau kamu ngajak pembaca ngerasain lewat penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan sentuhan.

  • Contoh Tempat:
    • The marketplace was a cacophony of sounds: vendors shouting, children laughing, and the occasional clinking of coins. The air smelled of freshly baked bread mixed with the pungent aroma of spices.
  • Terjemahan: Pasar itu riuh rendah: suara pedagang berteriak, anak-anak tertawa, dan denting koin yang sesekali terdengar. Udara penuh aroma roti panggang segar bercampur rempah-rempah yang tajam.
  • Contoh Emosi:
    • Fear gripped her as the icy chill of the room crept up her spine, and the faint, metallic taste of panic lingered on her tongue.
  • Terjemahan: Ketakutan menyergapnya saat dingin menyusup di punggungnya, dan rasa logam samar dari panik mulai menguasai lidahnya.

5. Gunakan Perumpamaan dan Metafora

Biar deskripsi makin menarik, tambahin perumpamaan (simile) atau metafora.

  • Contoh Tempat:
    • The forest was alive, its trees swaying like dancers to the rhythm of the wind. (Hutan itu terasa hidup, pepohonannya bergoyang seperti penari mengikuti irama angin.)
  • Contoh Emosi:
    • His anger erupted like a volcano, fiery and unstoppable. (Amarahnya meledak seperti gunung berapi, panas dan tak terbendung.)

6. Mainkan Kontras untuk Efek yang Kuat

Kontras bisa bikin deskripsi lebih dramatis. Bandingin dua hal yang beda biar kesan ceritamu makin kuat.

  • Contoh Kejadian:
    • The garden was a paradox: vibrant flowers bloomed amidst the cracked, lifeless soil.
  • Terjemahan: Kebun itu penuh warna: bunga-bunga cerah bermekaran di atas tanah yang retak dan gersang.

Tips:
Pilih kata kerja yang dinamis kayak melangkahmerayapmenatapmenggenggam buat nambah drama ke ceritamu.

Latihan English for Storytelling: Yuk!

Coba tulis deskripsi singkat tempat favoritmu atau suasana hati karaktermu. Pakai tips ini dan lihat gimana ceritamu jadi lebih hidup. Mau coba? 😉

https://feekampunginggris.com/blog-kampung-inggris-pare-fee-center/

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *