Dalam era globalisasi ini, kemampuan berbahasa Inggris menjadi suatu keharusan yang tidak dapat diabaikan, terutama dalam konteks pendidikan yang semakin internasional. Untuk meningkatkan kemampuan pengajaran dan komunikasi dalam bahasa Inggris agar lebih baik di kalangan pendidik, lembaga pendidikan SMP Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cirebon mengirim Tenaga Pengajarnya sebanyak 8 peserta untuk mengikuti pelatihan English Teaching Skill di Kampung Inggris FEE Center (Future English Education Center) yang diadakan pada tanggal 24 September – 23 Oktober 2023.
Pelatihan English Teaching Skill bertujuan untuk memperbarui metode belajar yang menyenangkan tapi tetap efisien dan memberikan para Guru media yang diperlukan untuk lebih efektif dalam mengajar Bahasa Inggris kepada siswa mereka, sehingga mereka dapat membantu generasi mendatang untuk menjadi lebih kompeten dalam Bahasa Inggris dan siap menghadapi tantangan global yang lebih besar. Selain itu peningkatan kapabilitas Bahasa Inggris yang dimiliki oleh para Tenaga Pengajar juga menjadi tujuan sekolah untuk menggelar program ini.
Selama program ini berlangsung para peserta akan menggunakan metode belajar khas Kampung Inggris FEE Center yang merupakan metode pembelajaran dengan mengandalkan Fun learning sehingga para peserta tidak akan merasa bosan ketika belajar Bahasa Inggris.
Dengan pengamatan yang bisa dilakukan selagi mengikuti Training English Program ini para peserta diharapkan dapat mengembangkannya dan menerapkan di lembaga pendidikan sehingga metode baru dalam belajar Bahasa Inggris memudahkan para pelajar dapat menangkap materi yang disampaikan.
Selain Pelatihan English Upgrading, peserta juga akan menganalisis kegiatan-kegiatan peningkatan keagamaan dan pembangunan karakter yang menjadi salah satu goals FEE Center dalam pembimbingan terhadap peserta didik yang kemudian, diharapkan dapat diterapkan di Lembaga Pendidikan.
Mr. H. Abdul Malik, S.Pd. selaku Directur FEE Center Kampung Inggris mengatakan, banyak sekolah yang mengirim murid-muridnya ke Pare Kampung Inggris untuk training Bahasa Inggris, tapi Gurunya tidak. Jadinya, ketika sampai di sekolah penyampaian pembelajaran tetap menggunakan Bahasa Indonesia. Kemudian English timenya tidak ada seperti 30 menit pertama harusnya ada prioritas Bahasa seperti praktik Bahasa Inggris. Jika hanya murid yang praktik tapi gurunya tidak, ya tidak bisa! Murid itu mencontoh guru jadi ketika praktik Gramar contohnya, semuanya harus ikut sehingga muridnya bisa belajar dan praktik bareng gurunya.
“Untuk metode pembelajaran Bahasa Inggris, tidak bisa kita mencampurkan metode yang berbeda dari kursus-kursusan lain karena dalam penerapan metode pembelajaran kita membutuhkan satu arah agar tidak membingungkan. Nah, ini nanti Mister Hendri dan tim akan membuat metode yang sama agar mudah diterapkan teman-teman di sekolah nanti. Tapi perlu diingat lagi bahwa belajar Bahasa Inggris itu tidak cukup di dalam kelas saja, penerapan di luar kelas juga sangat penting agar murid terbiasa menggunakan Bahasa Inggris di percakapan sehari-hari. Ini adalah kesempatan bagi kalian semua untuk mengupgrade diri, tidak hanya Bahasa Inggris tapi juga mengupgrade personality Ustadz dan Ustadzah. Jadi, gunakanlah semaksimal mungkin dan semoga program ini berjalan dengan lancar,” terangnya.
Perwakilan dari Yayasan Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cirebon ikut menyampaikan, “Saya hadir sebagai wakil yayasan, dan membawa delapan (8) Guru dari masing-masing tingkatan. Sebelum kita berangkat ke sini saya sudah sampaikan kepada semuanya bahwa kami pihak sekolah memiliki target bagi ustadz dan ustadzah dalam mengikuti program upgrading ini di FEE Center Kampung Inggris.”
Target yang pertama adalah bisa Bahasa Inggrisnya, punya loyalitas kinerja yang bagus, terus pembiasaan keagamaan yang meningkat, salah satunya saya tekankan ke mereka untuk menghafal minimal Juz 30 selama sebulan di sini. Adapun nanti arahan dari FEE Center untuk menghafal lebih dari Juz 30 seperti nambah Juz 29 atau berapa saya serahkan sepenuhnya kepada FEE Center. Tapi bukan hanya Bahasa Inggris saja, kami minta semuanya, mereka menjadi Guru yang punya komitmen kinerja bagus, punya loyalitas juga bagus, dan efeknya nanti pembelajaran ke siswanya juga maksimal. Bukan hanya bisa untuk dirinya sendiri tapi harus memahamkan dn membiasakan apa yang didapat dari sini untuk peserta didik sekolahan masing-masing.”
Yang kedua, seberapa serius yayasan Al-Irsyad untuk program ini adalah dengan kami membebas tugaskan mereka berdelapan sebagai wali kelas agar berfokus dalam mengikuti upgrading ini. Bahkan saya sudah sampaikan bahwa aktifitas dimulai jam tiga pagi sampai setengah sepuluh malam dan harus ikuti semua aturan, tata tertib, dan ketentuan yang ada di FEE Center, dan saya akan dapat report dari FEE Center kalau nanti nilainya jelek maka kami akan memberi sikap, makanya nanti ada lulus dan tidak lulus.
Yang ketiga, seberapa serius juga yayasan , ini mereka orang yang kita pilih, Mister Abdul Malik. Anggaplah mereka itu pioneer, karena insyaallah tahun ini kita akan memberangkatkan 16, sekarang delapan, bulan juni insyaallah nanti delapan, dan setiap tahunnya akan seperti itu. Kalau hari ini nilai kami efektif, isyaallah kuantitasnya akan kita tambah lebih dari delapan orang. Nah, karena tadi kita ingin menjadikan delapan guru ini benar-benar menjadi pioneer di lembaga masing-masing.
“Yang terakhir dari saya, saya kemarin juga berpesan kepada beliau berdelapan ini harus jadi agen perubahan ketika balik dari FEE Center! Nggak bisa kerjanya seperti sekarang, nggak bisa standarnya seperti sekarang. Ustadz dan Ustadzah berdelapan harus bisa lebih daripada guru-guru lainnya, mau guru baru atau guru yang sudah lama. Mangkanya saya sampai bilang, kami yayasan berharap betul sama Ustadz dan Ustadzah, kalau Ustadz dan Ustadzah berdelapan jelek jangan sampai nanti kami pelaksana dari yayasan tidak mampu mengelola sekolah dan mengelola guru, makanya saya berikan tanggung jawab yang besar kepada mereka, Mister Malik,” tandas perwakilan dari Yayasan Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cirebon.
Melalui dedikasi dan upaya berkelanjutan dalam pelatihan ini tidak hanya mengembangkan guru sebagai pendidik, tetapi juga sebagai model peran yang mengilhami siswa untuk menjadi warga dunia yang berpengetahuan luas dan berdaya saing tinggi namun tetap mengedepankan religious.
Dengan demikian, program Upgrading menjadi langkah penting dalam membangun masa depan yang lebih cerah bagi Yayasan Al-Irsyad Al-Islamiyyah dalam dunia pendidikan.